SEMARANG, (GemparJateng)-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang menerima kunjungan penelitian dari Dosen dan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Sabtu (31/05). Kunjungan yang dipusatkan di Unit Kerja Rotan tersebut merupakan bagian dari kegiatan lapangan dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Penologi.
Rombongan yang terdiri dari dosen pengampu dan 23 mahasiswa disambut langsung oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Mardiati Ningsih, yang hadir mewakili Kepala Lapas Kelas I Semarang. Dalam sambutannya, Mardiati menyampaikan apresiasi dan rasa hormat atas kepercayaan Undip untuk menjadikan Lapas Semarang sebagai lokasi riset akademik.
“Kami dengan senang hati menerima kunjungan kali ini untuk kegiatan Ibu dosen dan adik-adik mahasiswa Fakultas Hukum Undip. Kami mendukung penuh kegiatan penelitian dan wawancara yang semoga bisa menambah referensi dan ilmu bagi adik-adikku sekalian,” ujar Mardiati.
Ia juga menambahkan bahwa Undip telah lama menjadi mitra strategis Lapas Semarang dalam bidang pendidikan dan penelitian. Hubungan kemitraan ini dinilai sangat penting dalam mendukung proses pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum pemasyarakatan.
Sementara itu, Dosen Pengampu mata kuliah Penologi, Nur Rochaeti, menjelaskan bahwa kunjungan lapangan ini bertujuan agar mahasiswa dapat melihat secara langsung penerapan teori-teori penologi yang selama ini mereka pelajari di ruang kelas.
“Di sini para mahasiswa diuji pengetahuannya tentang teori-teori penologi yang didapat di dalam kelas. Diharapkan para mahasiswa bisa mengaplikasikan langsung ilmu yang sudah didapat dan galilah informasi sebanyak-banyaknya sehingga bisa dijadikan sebagai bahan penelitian untuk dibawa ke kampus nanti,” tutur Nur Rochaeti dalam sambutannya.
Usai kegiatan pembukaan, para mahasiswa melakukan sesi wawancara langsung dengan sepuluh warga binaan yang telah dipilih sebelumnya. Wawancara ini difokuskan untuk menggali informasi terkait pola pembinaan, sistem kerja, fasilitas, serta dinamika kehidupan di dalam Lapas Kelas I Semarang.
Tidak hanya itu, rombongan mahasiswa juga diajak berkeliling untuk mengenal lebih jauh layanan dan sarana pembinaan yang tersedia, mulai dari Klinik Pratama, dapur lapas, hingga berbagai unit kerja pembinaan kemandirian seperti kerajinan rotan, batik, bakery dan lainnya.
Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung kepada para mahasiswa dalam memahami konsep dasar penologi ilmu yang mempelajari teori, kebijakan, dan praktik pemasyarakatan. Interaksi langsung dengan warga binaan menjadi sarana penting dalam membentuk perspektif kritis dan empati mahasiswa terhadap sistem pemidanaan dan pembinaan warga binaan di Indonesia.
Dengan terlaksananya kunjungan ini, Lapas Kelas I Semarang kembali menegaskan peran aktifnya sebagai institusi yang terbuka terhadap dunia pendidikan serta sebagai laboratorium sosial dalam pengembangan ilmu hukum dan studi pemasyarakatan.